Contoh Laporan Kunjungan Industri SMK

January 26, 2013


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sekolah Menengah kejuruan perlu diadakanya kunjungan Industri (KI. Maka SMK N 1 Dlingo mengadakan kunjungan industri bagi siswa kelas XI untuk semua kejuruan , pada kesempatan ini kami mengunjungi PT c59.
Latar belakang diadakanya kunjungan industri ini agar siswa mengenal dunia kerja. Selain itu siswa dapat mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan, tata tertib kerja , mesin – mesin industri yang lebih memadai, dll.
Siswa juga diharapkan tidak menganggap kunjungan industri sebagi rekreasi, tapi menganggap kunjungan industri sebagai sarana belajar dengan cara mendatangi industri secara langsung, dan melihat urutan – urutan proses kerja di industri tersebut.

B.     Tujuan Kegiatan Kunjungan Industri
Tujuan kegiatan kunjungan industri adalah sebagai berikut :
-          Memberikan motivasi baru kepada siswa terutama dalam belajar.
-          Mengetahui dan melihat alat – alat canggih pada industri tersebut.
-          Melihat secara langsung proses produksi dari awal hingga akhir.
-          Memberi bekal kepada siswa agar setelah lulus menjadi orang yang mandiri
-          Untuk belajar ( tidak hanya tau teknik tapi juga praktik dan cara pemasaranya).



C.    Manfaat Kegiatan Kunjungan Industri
Adapun beberapa manfaat kunjungan industri diantara lain :
v  Bagi Siswa
-          Dapat mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang tegas pada dunia kerja.
-          Melihat cara kerja, dan berbagai macam alat – alat produksi yang sudah cukup moderen
-          Mendapat gambaran saat akan bekerja di industri atau ingin membuat sebuah industri.

v  Bagi Sekolah
-          Memperlakukan tata tertib yang tegas bagi siswa
-          Sekolah dapat mengajak siswa belajar secara langsung dilapangan

v  Bagi Industri
-          Dapat berbagi ilmu dengan siswa
-          Mengajak dan memperlihatkan proses produksi bagi siswa maupun guru
-          Memperkenalkan sejarah singkat berdirinya industri kepada siswa
-          Memperkenalkan hasil produksi kepada masyarakat luas.

v   


BAB II
LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

A.    Sejarah Singkat Industri
Industri yang kami kunjungi bernama PT. Caladi Lima Sembilan (c59). Nama diambil dari nama sebuah burung yaitu (caladi), sedangkan 59 itu sendiri berasal dari nama jalan.
PT. Caladi Lima Sembilan didirikan pada tanggal 12 Oktober 1980 oleh bapak Maryus Widiyanto Wiwied, pada saat itu bapak wiwied berusia 24 tahun dan lahir di Sleman.
Industri tersebut memiliki lahan seluas 1 hektar, pada tahun 1990 industri tersebut memiliki ruang lingkup untuk berkembang dan bersaing dalam masyarakat. Pada tahun 1993 industri ini memilki showroom, dan mengembangkan usahanya menjadi perseroan terbatas, Pada tahun 1996 , pak Suharto memberikan penghargaan pakarti. PT Caladi Lima Sembilan dahulunya memiliki sedikit karyawan akan tetapi sekarang talh memperkerjakan kurang lebih 200 tenaga kerja baik laki – laki maupun perempuan.



B.     Ruang Lingkup Kegiatan Industri
a.     
Sortir
Lembaran
 kain
Kain
Potong
Raw Material proces
 


PRE - PRODUCTION
PRODUCTION
FINISHING
Obras/jahit
Kaos Siap Di Distribusiakn
Finishing
Press/seterika
Sablon
Stel Screen
Afdurk Film
Pisah warna /Tracing
Gambar/Design

b.      Proses Produksi
1.      Potong
Proses potong merupakan proses pertama yang dilakukan , dalam proses ini keterangan pada lembar kerja di realisasikan ke dalam bentuk potongan kaos sesuai dengan model yang diminta. Jumlah potongan yang dapat dihasilkan dalam sehari kurang lebih 2500 potong untuk oblong biasa ( sport/reglan ). Tata cara yang biasa dilakukan oleh operator potong sebelum kain tersebut di potong adalah sebagai berikut :
a.       Memeriksa lembar perintah kerja potong, yang bertujuan untuk mempersiapkan jenis bahan/kain yang dipotong sesuai dengan permintaan.
b.      Bahan yang sudah disiapkan tersebut, dihampar pada meja potong sampai dengan jumlah potongan yang diminta.
c.       Di pola, yaitu bahan tersebut di gambar model nya diatas kain yang paling atas dengan memakai sejenis kapur.
d.      Cutting, yaitu bahan yang sudah di pola tersebut di potong mengikuti pola yang sudah ada.
e.       Bahan yang sudah di potong dipisah – pisah sesuai keterangan warna bahan pre order, karena pada saat memotong bisa terdiri dari beberapa order. Bahan tersebut selanjutnya diberi kode dengan menempelkan nomor order pada selembar kertas di ujung ikatan kain , supaya tidak tercampur.

2.      Sortir
Tujuan dari proses ini adalah untuk menghindari adanya cacat kain, sebelum bahan tersebut di sablon baik berupa goresan maupun lubang – lubang, juga untuk lebih memudahkan bagian sablon dalam proses printing, karena di bagian sortir badan kain yang akan di sablon sudah dipisah sesuai keterangan pada LEMBAR KERJA ORDER.



3.      Gambar
Dari sekian yang ada nampaknya bagian ini yang paling vital, karena di dalamnya terdapat beberapa unsur yang sangat berhubungan dengan bagian lainya, mulai dari afdruk, stel , sablon serta keindahan dari gambar yang dihasilkan. Waktu yang diperlukan untuk bagian ini dalam kondisi normal adalah 2-3 hari.

4.      Afdruk
Untuk gambar yang sudah menjadi klise berarti sudah siap untuk di afdruk, klise tersebut harus di sortir dahulu yang bertujuan untuk menentukan ukuran screen yang akan dipakai,. Penentuan ukuran screen ini disesuaikan dengan besarnya gambar yang akan dicetak. Dalam proses afdruk ada beberapa tahap yang harus di tempuh sebelum screnn siap di stel, diantaranya adalah :
·         Penyortiran gambar ( seperti uraian di atas )
·         Pemolesan screen dengan SUPER-X yang berujuan agar gambar dari klise yang akan kita afdrukbisa keluar, tebal ( terlebih dahulu harus dikeringkan lagi setelah proses pemolesan tersebut).
·         Penyinaran , yang bertujuan menyinari screen yang sudah ditempeli dengan klise agar gambarnya keluar / ada  dalam screen.
·         Penyemprotan, dalam tahap ini screen yang sudah selesai disinari disemprot dengan air agar partikel partikel screen ( monil)  dapat lepas sehingga membentuk gambar seperti pada klise. Dalam proses ini operator harus berhati – hati supaya screen tidak sampai jebol atau rusak.
·         Pengeringan sekaligus penambalan. Screen yang masih ada dalam keadaan basah setelah di semprot di jemur/ oven agar cepat kering, yang selanjutnya screen tersebut ditambal dengan sejenis obat yang berguna menutup screen yang bocor dan bila mana proses tersebut sudah selesai berarti sudah siap untuk di stel.


5.      Stel
Tujuan dari proses ini agar gambar yang disablon letak gambarnya bisa pas antara tiap warna, karena dalam satu gambar bisa terdiri dari beberapa warna. Cara yang biasanya dengan mencoba menyablonya pada selembar kain putih , agar sablonya bisa lebih jelas kelihatan, kemudian tiap screen yang akan di stel posisi gambarnya dibuat pas dengan gambar pada kain tersebut. Kapasitas stel normal sehari mulai pukul 08;00 sampai dengan pukul 16;00 WIB adalah 24 order. Waktu yang diperlukan dalam proses ini adalah 1 hari dalam kondisi normal.

6.      Sablon
Proses ini dapat terlaksana bila didukung oleh 3 faktor yaitu , bahan yang akan disablon, obat dan screen yang sudah di stel. Untuk setiap operator sablon didampingi oleh dua orang pembantu/knek, bilamana satu knek atau sebaliknya tidak hadir maka proses tidak bisa jalan, sehingga kerja sama dan kekompakan sangat perlu pada bagian ini , mengingat system kerjanya TEAM WORK . kapasitas normal untuk bagian sablon per hari dapat mencapai 8000 potong sudah termasuk TS ( tanpa sambungan ) untuk interval waktu 24 jam.

7.      Press/seterika
Pada tahap ini bahan yang sudah disablon harus di press terlebih dahulu agar hasil sablonya lebih bisa tahan lama dan tidak berbau obat sablon. Dalam proses ini nampaknya tidak telalu banyak kendala yang berarti dan waktu yang diperlukan adalah 1 hari dengan kapasitas 3000-4000 potong.

8.      Jahit / Obras
Bahan atau kain yang sudah di sablon agar menjaid kaos yang sudah jadi (siap pakai ). Perlu diketahui sebelum di obras kain yang sudah siap tersebut dicocokan dulu kode bahanya, karena untuk setiap pemotongan bahan, warna kainya tidak sama ( tidak matching ) baru setelah itu dibagikan ke operator obras/jahit. Kemampuan rata – rata dari operator obras dalam sehari mulai pukul 08:00-16;00 WIB adalah 125 potong.
Kemampuan rata – rata operator aoom dalam sehari, mulai pulul 08.00-16.00 WIB adalah 450 potong, kemampuan operator tindes dalam sehari, mulai pulul 08.00-16.00 WIB adalah 450 potong.
Jadi yang dimaksud dengan kapasita normal untuk bagian obras/jahit ini adalah 1.800 potong per hari, untuk oblong sport/reglan. Waktu yang diperlukan pada proses ini adalah 2 hari dalam kondisi normal,sedangkan untuk oblog krah, oblong model v dan sport teniis dapat memakan waktu lebih lama dari pemotongan biasa.

9.      Finishing
Tujuan dari proses ini adalah untuk membersihkan kaos oblong dari benang ataupun kotor-kotor yang masih bisa dibersihkan , dan untuk merapikan kaos/oblong tersebut dilipat untuk selanjutnya dimasukan kedalam plastic seal dengan siap paket/kirim

10.  Paket
Paket ini merupakan proses paling akhir dari rangkaian proses produksi yang ada, dan bareng yang sudah di packing dari bagian finishing dikirim ke setiap cabanng dnegan cara dikirim langsung oleh bagian ekspedisi/paket atau bisa dengan melalui jasa pengiriman.




C.    Produk / Hasil Industri
Adapun produk – produk  yang di hasilkan oleh PT.Caladi Lima Sembilan adalah : Kaos , baik kaos oblong biasa ( sport/reglan ) kaos berlengan, maupun kaos yang berkerah dan berlengan.


D.    Dokumentasi
Logo PT.Caladi Lima Sembilan











Proses Pemotongan Bahan


Proses Penjahitan
Proses Finishing




BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
    1. Dengan diadakan Kunjungan Industri seperti ini siswa siswi diharapkan dapat berfikir maju, kreatif, dan efisien sehingga dapat mengurangi perilaku yang bersifat negatif misalnya kenakalan remaja karena bakat dan kemampuannya lebih tersalur kepada hal-hal yang positif yang akan berguna bagi kehidupannya baik sekarang maupun yang akan datang.
    2. Produksi yang dihasilkan ”PT Caladi Lima Sembilan” berupa kaos, dan pemasarannya sudah hampir ke seluruh Indonesia .
    3. Semangat dan kegigihan dalam membuat atau mendirikan usaha itu ternyata sangatlah penting demi kelangsungan hidup.

B.     Saran
    1. Sekolah sebaiknya mengadakan Kunjungan Industri kedua tempat sekaligus untuk satu bidang keahlian. Supaya siswa-siswi dapat membandingkan dari kedua tempat tersebut.
    2. Sekolah sebaiknya meningkatkan fasilitas kendaraan saat mengadakan Kunjungan Industri.
c.       Sekolah mampu memilih tempat Kunjungan Industri yang mampu melayani siswa-siswi melakukan Kunjungan Industri dengan memberikan keterangan-keterangan yang detailBAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sekolah Menengah kejuruan perlu diadakanya kunjungan Industri (KI. Maka SMK N 1 Dlingo mengadakan kunjungan industri bagi siswa kelas XI untuk semua kejuruan , pada kesempatan ini kami mengunjungi PT c59.
Latar belakang diadakanya kunjungan industri ini agar siswa mengenal dunia kerja. Selain itu siswa dapat mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan, tata tertib kerja , mesin – mesin industri yang lebih memadai, dll.
Siswa juga diharapkan tidak menganggap kunjungan industri sebagi rekreasi, tapi menganggap kunjungan industri sebagai sarana belajar dengan cara mendatangi industri secara langsung, dan melihat urutan – urutan proses kerja di industri tersebut.

B.     Tujuan Kegiatan Kunjungan Industri
Tujuan kegiatan kunjungan industri adalah sebagai berikut :
-          Memberikan motivasi baru kepada siswa terutama dalam belajar.
-          Mengetahui dan melihat alat – alat canggih pada industri tersebut.
-          Melihat secara langsung proses produksi dari awal hingga akhir.
-          Memberi bekal kepada siswa agar setelah lulus menjadi orang yang mandiri
-          Untuk belajar ( tidak hanya tau teknik tapi juga praktik dan cara pemasaranya).



C.    Manfaat Kegiatan Kunjungan Industri
Adapun beberapa manfaat kunjungan industri diantara lain :
v  Bagi Siswa
-          Dapat mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang tegas pada dunia kerja.
-          Melihat cara kerja, dan berbagai macam alat – alat produksi yang sudah cukup moderen
-          Mendapat gambaran saat akan bekerja di industri atau ingin membuat sebuah industri.

v  Bagi Sekolah
-          Memperlakukan tata tertib yang tegas bagi siswa
-          Sekolah dapat mengajak siswa belajar secara langsung dilapangan

v  Bagi Industri
-          Dapat berbagi ilmu dengan siswa
-          Mengajak dan memperlihatkan proses produksi bagi siswa maupun guru
-          Memperkenalkan sejarah singkat berdirinya industri kepada siswa
-          Memperkenalkan hasil produksi kepada masyarakat luas.

v   


BAB II
LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

A.    Sejarah Singkat Industri
Industri yang kami kunjungi bernama PT. Caladi Lima Sembilan (c59). Nama diambil dari nama sebuah burung yaitu (caladi), sedangkan 59 itu sendiri berasal dari nama jalan.
PT. Caladi Lima Sembilan didirikan pada tanggal 12 Oktober 1980 oleh bapak Maryus Widiyanto Wiwied, pada saat itu bapak wiwied berusia 24 tahun dan lahir di Sleman.
Industri tersebut memiliki lahan seluas 1 hektar, pada tahun 1990 industri tersebut memiliki ruang lingkup untuk berkembang dan bersaing dalam masyarakat. Pada tahun 1993 industri ini memilki showroom, dan mengembangkan usahanya menjadi perseroan terbatas, Pada tahun 1996 , pak Suharto memberikan penghargaan pakarti. PT Caladi Lima Sembilan dahulunya memiliki sedikit karyawan akan tetapi sekarang talh memperkerjakan kurang lebih 200 tenaga kerja baik laki – laki maupun perempuan.



B.     Ruang Lingkup Kegiatan Industri
a.     
Sortir
Lembaran
 kain
Kain
Potong
Raw Material proces
 


PRE - PRODUCTION
PRODUCTION
FINISHING
Obras/jahit
Kaos Siap Di Distribusiakn
Finishing
Press/seterika
Sablon
Stel Screen
Afdurk Film
Pisah warna /Tracing
Gambar/Design

b.      Proses Produksi
1.      Potong
Proses potong merupakan proses pertama yang dilakukan , dalam proses ini keterangan pada lembar kerja di realisasikan ke dalam bentuk potongan kaos sesuai dengan model yang diminta. Jumlah potongan yang dapat dihasilkan dalam sehari kurang lebih 2500 potong untuk oblong biasa ( sport/reglan ). Tata cara yang biasa dilakukan oleh operator potong sebelum kain tersebut di potong adalah sebagai berikut :
a.       Memeriksa lembar perintah kerja potong, yang bertujuan untuk mempersiapkan jenis bahan/kain yang dipotong sesuai dengan permintaan.
b.      Bahan yang sudah disiapkan tersebut, dihampar pada meja potong sampai dengan jumlah potongan yang diminta.
c.       Di pola, yaitu bahan tersebut di gambar model nya diatas kain yang paling atas dengan memakai sejenis kapur.
d.      Cutting, yaitu bahan yang sudah di pola tersebut di potong mengikuti pola yang sudah ada.
e.       Bahan yang sudah di potong dipisah – pisah sesuai keterangan warna bahan pre order, karena pada saat memotong bisa terdiri dari beberapa order. Bahan tersebut selanjutnya diberi kode dengan menempelkan nomor order pada selembar kertas di ujung ikatan kain , supaya tidak tercampur.

2.      Sortir
Tujuan dari proses ini adalah untuk menghindari adanya cacat kain, sebelum bahan tersebut di sablon baik berupa goresan maupun lubang – lubang, juga untuk lebih memudahkan bagian sablon dalam proses printing, karena di bagian sortir badan kain yang akan di sablon sudah dipisah sesuai keterangan pada LEMBAR KERJA ORDER.



3.      Gambar
Dari sekian yang ada nampaknya bagian ini yang paling vital, karena di dalamnya terdapat beberapa unsur yang sangat berhubungan dengan bagian lainya, mulai dari afdruk, stel , sablon serta keindahan dari gambar yang dihasilkan. Waktu yang diperlukan untuk bagian ini dalam kondisi normal adalah 2-3 hari.

4.      Afdruk
Untuk gambar yang sudah menjadi klise berarti sudah siap untuk di afdruk, klise tersebut harus di sortir dahulu yang bertujuan untuk menentukan ukuran screen yang akan dipakai,. Penentuan ukuran screen ini disesuaikan dengan besarnya gambar yang akan dicetak. Dalam proses afdruk ada beberapa tahap yang harus di tempuh sebelum screnn siap di stel, diantaranya adalah :
·         Penyortiran gambar ( seperti uraian di atas )
·         Pemolesan screen dengan SUPER-X yang berujuan agar gambar dari klise yang akan kita afdrukbisa keluar, tebal ( terlebih dahulu harus dikeringkan lagi setelah proses pemolesan tersebut).
·         Penyinaran , yang bertujuan menyinari screen yang sudah ditempeli dengan klise agar gambarnya keluar / ada  dalam screen.
·         Penyemprotan, dalam tahap ini screen yang sudah selesai disinari disemprot dengan air agar partikel partikel screen ( monil)  dapat lepas sehingga membentuk gambar seperti pada klise. Dalam proses ini operator harus berhati – hati supaya screen tidak sampai jebol atau rusak.
·         Pengeringan sekaligus penambalan. Screen yang masih ada dalam keadaan basah setelah di semprot di jemur/ oven agar cepat kering, yang selanjutnya screen tersebut ditambal dengan sejenis obat yang berguna menutup screen yang bocor dan bila mana proses tersebut sudah selesai berarti sudah siap untuk di stel.


5.      Stel
Tujuan dari proses ini agar gambar yang disablon letak gambarnya bisa pas antara tiap warna, karena dalam satu gambar bisa terdiri dari beberapa warna. Cara yang biasanya dengan mencoba menyablonya pada selembar kain putih , agar sablonya bisa lebih jelas kelihatan, kemudian tiap screen yang akan di stel posisi gambarnya dibuat pas dengan gambar pada kain tersebut. Kapasitas stel normal sehari mulai pukul 08;00 sampai dengan pukul 16;00 WIB adalah 24 order. Waktu yang diperlukan dalam proses ini adalah 1 hari dalam kondisi normal.

6.      Sablon
Proses ini dapat terlaksana bila didukung oleh 3 faktor yaitu , bahan yang akan disablon, obat dan screen yang sudah di stel. Untuk setiap operator sablon didampingi oleh dua orang pembantu/knek, bilamana satu knek atau sebaliknya tidak hadir maka proses tidak bisa jalan, sehingga kerja sama dan kekompakan sangat perlu pada bagian ini , mengingat system kerjanya TEAM WORK . kapasitas normal untuk bagian sablon per hari dapat mencapai 8000 potong sudah termasuk TS ( tanpa sambungan ) untuk interval waktu 24 jam.

7.      Press/seterika
Pada tahap ini bahan yang sudah disablon harus di press terlebih dahulu agar hasil sablonya lebih bisa tahan lama dan tidak berbau obat sablon. Dalam proses ini nampaknya tidak telalu banyak kendala yang berarti dan waktu yang diperlukan adalah 1 hari dengan kapasitas 3000-4000 potong.

8.      Jahit / Obras
Bahan atau kain yang sudah di sablon agar menjaid kaos yang sudah jadi (siap pakai ). Perlu diketahui sebelum di obras kain yang sudah siap tersebut dicocokan dulu kode bahanya, karena untuk setiap pemotongan bahan, warna kainya tidak sama ( tidak matching ) baru setelah itu dibagikan ke operator obras/jahit. Kemampuan rata – rata dari operator obras dalam sehari mulai pukul 08:00-16;00 WIB adalah 125 potong.
Kemampuan rata – rata operator aoom dalam sehari, mulai pulul 08.00-16.00 WIB adalah 450 potong, kemampuan operator tindes dalam sehari, mulai pulul 08.00-16.00 WIB adalah 450 potong.
Jadi yang dimaksud dengan kapasita normal untuk bagian obras/jahit ini adalah 1.800 potong per hari, untuk oblong sport/reglan. Waktu yang diperlukan pada proses ini adalah 2 hari dalam kondisi normal,sedangkan untuk oblog krah, oblong model v dan sport teniis dapat memakan waktu lebih lama dari pemotongan biasa.

9.      Finishing
Tujuan dari proses ini adalah untuk membersihkan kaos oblong dari benang ataupun kotor-kotor yang masih bisa dibersihkan , dan untuk merapikan kaos/oblong tersebut dilipat untuk selanjutnya dimasukan kedalam plastic seal dengan siap paket/kirim

10.  Paket
Paket ini merupakan proses paling akhir dari rangkaian proses produksi yang ada, dan bareng yang sudah di packing dari bagian finishing dikirim ke setiap cabanng dnegan cara dikirim langsung oleh bagian ekspedisi/paket atau bisa dengan melalui jasa pengiriman.




C.    Produk / Hasil Industri
Adapun produk – produk  yang di hasilkan oleh PT.Caladi Lima Sembilan adalah : Kaos , baik kaos oblong biasa ( sport/reglan ) kaos berlengan, maupun kaos yang berkerah dan berlengan.


D.    Dokumentasi
Logo PT.Caladi Lima Sembilan











Proses Pemotongan Bahan


Proses Penjahitan
Proses Finishing




BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
    1. Dengan diadakan Kunjungan Industri seperti ini siswa siswi diharapkan dapat berfikir maju, kreatif, dan efisien sehingga dapat mengurangi perilaku yang bersifat negatif misalnya kenakalan remaja karena bakat dan kemampuannya lebih tersalur kepada hal-hal yang positif yang akan berguna bagi kehidupannya baik sekarang maupun yang akan datang.
    2. Produksi yang dihasilkan ”PT Caladi Lima Sembilan” berupa kaos, dan pemasarannya sudah hampir ke seluruh Indonesia .
    3. Semangat dan kegigihan dalam membuat atau mendirikan usaha itu ternyata sangatlah penting demi kelangsungan hidup.

B.     Saran
    1. Sekolah sebaiknya mengadakan Kunjungan Industri kedua tempat sekaligus untuk satu bidang keahlian. Supaya siswa-siswi dapat membandingkan dari kedua tempat tersebut.
    2. Sekolah sebaiknya meningkatkan fasilitas kendaraan saat mengadakan Kunjungan Industri.
c.       Sekolah mampu memilih tempat Kunjungan Industri yang mampu melayani siswa-siswi melakukan Kunjungan Industri dengan memberikan keterangan-keterangan yang detail

You Might Also Like

5 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images