Contoh Laporan Kunjungan Industri SMK
January 26, 2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sekolah Menengah kejuruan perlu diadakanya kunjungan
Industri (KI. Maka SMK N 1 Dlingo mengadakan kunjungan industri bagi siswa
kelas XI untuk semua kejuruan , pada kesempatan ini kami mengunjungi PT c59.
Latar belakang
diadakanya kunjungan industri ini agar siswa mengenal dunia kerja. Selain itu
siswa dapat mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan, tata tertib
kerja , mesin – mesin industri yang lebih memadai, dll.
Siswa juga
diharapkan tidak menganggap kunjungan industri sebagi rekreasi, tapi menganggap
kunjungan industri sebagai sarana belajar dengan cara mendatangi industri
secara langsung, dan melihat urutan – urutan proses kerja di industri tersebut.
B. Tujuan Kegiatan Kunjungan Industri
Tujuan kegiatan kunjungan industri adalah sebagai berikut
:
-
Memberikan motivasi baru kepada siswa
terutama dalam belajar.
-
Mengetahui dan melihat alat – alat
canggih pada industri tersebut.
-
Melihat secara langsung proses produksi
dari awal hingga akhir.
-
Memberi bekal kepada siswa agar setelah
lulus menjadi orang yang mandiri
-
Untuk belajar ( tidak hanya tau teknik
tapi juga praktik dan cara pemasaranya).
C. Manfaat Kegiatan Kunjungan Industri
Adapun beberapa manfaat kunjungan industri diantara lain
:
v
Bagi Siswa
-
Dapat mengetahui kedisiplinan dan tata
tertib yang tegas pada dunia kerja.
-
Melihat cara kerja, dan berbagai macam
alat – alat produksi yang sudah cukup moderen
-
Mendapat gambaran saat akan bekerja di
industri atau ingin membuat sebuah industri.
v
Bagi Sekolah
-
Memperlakukan tata tertib yang tegas
bagi siswa
-
Sekolah dapat mengajak siswa belajar
secara langsung dilapangan
v
Bagi Industri
-
Dapat berbagi ilmu dengan siswa
-
Mengajak dan memperlihatkan proses
produksi bagi siswa maupun guru
-
Memperkenalkan sejarah singkat
berdirinya industri kepada siswa
-
Memperkenalkan hasil produksi kepada
masyarakat luas.
v
BAB II
LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI
A. Sejarah
Singkat Industri
Industri yang kami
kunjungi bernama PT. Caladi Lima Sembilan (c59). Nama diambil dari nama sebuah
burung yaitu (caladi), sedangkan 59 itu sendiri berasal dari nama jalan.
PT. Caladi Lima Sembilan didirikan pada tanggal 12
Oktober 1980 oleh bapak Maryus Widiyanto Wiwied, pada saat itu bapak wiwied
berusia 24 tahun dan lahir di Sleman.
Industri tersebut memiliki lahan seluas 1 hektar, pada
tahun 1990 industri tersebut memiliki ruang lingkup untuk berkembang dan
bersaing dalam masyarakat. Pada tahun 1993 industri ini memilki showroom, dan
mengembangkan usahanya menjadi perseroan terbatas, Pada tahun 1996 , pak
Suharto memberikan penghargaan pakarti. PT Caladi Lima Sembilan dahulunya memiliki
sedikit karyawan akan tetapi sekarang talh memperkerjakan kurang lebih 200
tenaga kerja baik laki – laki maupun perempuan.
B. Ruang
Lingkup Kegiatan Industri
a.
Raw Material
proces
Sortir
Lembaran
kain
|
Kain
|
Potong
|
PRE - PRODUCTION
|
PRODUCTION
|
FINISHING
|
Obras/jahit
|
Kaos
Siap Di Distribusiakn
|
Finishing
|
Press/seterika
|
Sablon
|
Stel Screen
|
Afdurk Film
|
Pisah warna
/Tracing
|
Gambar/Design
|
b. Proses Produksi
1. Potong
Proses potong merupakan proses pertama yang
dilakukan , dalam proses ini keterangan pada lembar kerja di realisasikan ke
dalam bentuk potongan kaos sesuai dengan model yang diminta. Jumlah potongan
yang dapat dihasilkan dalam sehari kurang lebih 2500 potong untuk oblong biasa
( sport/reglan ). Tata cara yang biasa dilakukan oleh operator potong sebelum
kain tersebut di potong adalah sebagai berikut :
a.
Memeriksa lembar perintah kerja potong, yang bertujuan untuk mempersiapkan jenis bahan/kain yang
dipotong sesuai dengan permintaan.
b.
Bahan yang sudah disiapkan
tersebut, dihampar pada meja potong sampai dengan jumlah potongan yang diminta.
c.
Di pola, yaitu bahan tersebut di
gambar model nya diatas kain yang paling atas dengan memakai sejenis kapur.
d.
Cutting, yaitu bahan yang sudah di
pola tersebut di potong mengikuti pola yang sudah ada.
e.
Bahan yang sudah di potong dipisah – pisah sesuai keterangan warna bahan pre order, karena pada saat
memotong bisa terdiri dari beberapa order. Bahan tersebut selanjutnya diberi
kode dengan menempelkan nomor order pada selembar kertas di ujung ikatan kain ,
supaya tidak tercampur.
2.
Sortir
Tujuan dari
proses ini adalah untuk menghindari adanya cacat kain, sebelum bahan tersebut
di sablon baik berupa goresan maupun lubang – lubang, juga untuk lebih memudahkan
bagian sablon dalam proses printing, karena di bagian sortir badan kain yang
akan di sablon sudah dipisah sesuai keterangan pada LEMBAR KERJA ORDER.
3.
Gambar
Dari sekian
yang ada nampaknya bagian ini yang paling vital, karena di dalamnya terdapat
beberapa unsur yang sangat berhubungan dengan bagian lainya, mulai dari afdruk,
stel , sablon serta keindahan dari gambar yang dihasilkan. Waktu yang
diperlukan untuk bagian ini dalam kondisi normal adalah 2-3 hari.
4.
Afdruk
Untuk
gambar yang sudah menjadi klise berarti sudah siap untuk di afdruk, klise
tersebut harus di sortir dahulu yang bertujuan untuk menentukan ukuran screen
yang akan dipakai,. Penentuan ukuran screen ini disesuaikan dengan besarnya
gambar yang akan dicetak. Dalam proses afdruk ada beberapa tahap yang harus di
tempuh sebelum screnn siap di stel, diantaranya adalah :
·
Penyortiran gambar ( seperti
uraian di atas )
·
Pemolesan screen dengan
SUPER-X yang berujuan agar gambar dari klise yang akan kita afdrukbisa keluar,
tebal ( terlebih dahulu harus dikeringkan lagi setelah proses pemolesan
tersebut).
·
Penyinaran , yang bertujuan
menyinari screen yang sudah ditempeli dengan klise agar gambarnya keluar /
ada dalam screen.
·
Penyemprotan, dalam tahap ini
screen yang sudah selesai disinari disemprot dengan air agar partikel partikel
screen ( monil) dapat lepas sehingga
membentuk gambar seperti pada klise. Dalam proses ini operator harus berhati –
hati supaya screen tidak sampai jebol atau rusak.
·
Pengeringan sekaligus penambalan.
Screen yang masih ada dalam keadaan basah setelah di semprot di jemur/ oven
agar cepat kering, yang selanjutnya screen tersebut ditambal dengan sejenis
obat yang berguna menutup screen yang bocor dan bila mana proses tersebut sudah
selesai berarti sudah siap untuk di stel.
5.
Stel
Tujuan dari
proses ini agar gambar yang disablon letak gambarnya bisa pas antara tiap
warna, karena dalam satu gambar bisa terdiri dari beberapa warna. Cara yang
biasanya dengan mencoba menyablonya pada selembar kain putih , agar sablonya bisa
lebih jelas kelihatan, kemudian tiap screen yang akan di stel posisi gambarnya
dibuat pas dengan gambar pada kain tersebut. Kapasitas stel normal sehari mulai
pukul 08;00 sampai dengan pukul 16;00 WIB adalah 24 order. Waktu yang
diperlukan dalam proses ini adalah 1 hari dalam kondisi normal.
6.
Sablon
Proses ini
dapat terlaksana bila didukung oleh 3 faktor yaitu , bahan yang akan disablon,
obat dan screen yang sudah di stel. Untuk setiap operator sablon didampingi
oleh dua orang pembantu/knek, bilamana satu knek atau sebaliknya tidak hadir
maka proses tidak bisa jalan, sehingga kerja sama dan kekompakan sangat perlu
pada bagian ini , mengingat system kerjanya TEAM WORK . kapasitas normal untuk
bagian sablon per hari dapat mencapai 8000 potong sudah termasuk TS ( tanpa
sambungan ) untuk interval waktu 24 jam.
7.
Press/seterika
Pada tahap
ini bahan yang sudah disablon harus di press terlebih dahulu agar hasil
sablonya lebih bisa tahan lama dan tidak berbau obat sablon. Dalam proses ini
nampaknya tidak telalu banyak kendala yang berarti dan waktu yang diperlukan
adalah 1 hari dengan kapasitas 3000-4000 potong.
8.
Jahit / Obras
Bahan atau
kain yang sudah di sablon agar menjaid kaos yang sudah jadi (siap pakai ).
Perlu diketahui sebelum di obras kain yang sudah siap tersebut dicocokan dulu
kode bahanya, karena untuk setiap pemotongan bahan, warna kainya tidak sama (
tidak matching ) baru setelah itu dibagikan ke operator obras/jahit. Kemampuan
rata – rata dari operator obras dalam sehari mulai pukul 08:00-16;00 WIB adalah
125 potong.
Kemampuan
rata – rata operator aoom dalam sehari, mulai pulul 08.00-16.00 WIB adalah 450
potong, kemampuan operator tindes dalam sehari, mulai pulul 08.00-16.00 WIB
adalah 450 potong.
Jadi yang
dimaksud dengan kapasita normal untuk bagian obras/jahit ini adalah 1.800
potong per hari, untuk oblong sport/reglan. Waktu yang diperlukan pada proses
ini adalah 2 hari dalam kondisi normal,sedangkan untuk oblog krah, oblong model
v dan sport teniis dapat memakan waktu lebih lama dari pemotongan biasa.
9.
Finishing
Tujuan dari
proses ini adalah untuk membersihkan kaos oblong dari benang ataupun
kotor-kotor yang masih bisa dibersihkan , dan untuk merapikan kaos/oblong
tersebut dilipat untuk selanjutnya dimasukan kedalam plastic seal dengan siap paket/kirim
10.
Paket
Paket ini
merupakan proses paling akhir dari rangkaian proses produksi yang ada, dan
bareng yang sudah di packing dari bagian finishing dikirim ke setiap cabanng
dnegan cara dikirim langsung oleh bagian ekspedisi/paket atau bisa dengan melalui
jasa pengiriman.
C.
Produk /
Hasil Industri
Adapun
produk – produk yang di hasilkan oleh
PT.Caladi Lima Sembilan adalah : Kaos , baik kaos oblong biasa ( sport/reglan )
kaos berlengan, maupun kaos yang berkerah dan berlengan.
D.
Dokumentasi
Logo PT.Caladi Lima Sembilan
Proses Pemotongan Bahan
Proses Penjahitan
Proses Finishing
BAB III
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
- Dengan diadakan Kunjungan Industri seperti ini
siswa siswi diharapkan dapat berfikir maju, kreatif, dan efisien sehingga
dapat mengurangi perilaku yang bersifat negatif misalnya kenakalan remaja
karena bakat dan kemampuannya lebih tersalur kepada hal-hal yang positif
yang akan berguna bagi kehidupannya baik sekarang maupun yang akan
datang.
- Produksi yang dihasilkan ”PT Caladi Lima Sembilan”
berupa kaos, dan pemasarannya sudah hampir ke seluruh Indonesia .
- Semangat dan kegigihan
dalam membuat atau mendirikan usaha itu ternyata sangatlah penting demi
kelangsungan hidup.
B.
Saran
- Sekolah sebaiknya mengadakan Kunjungan Industri
kedua tempat sekaligus untuk satu bidang keahlian. Supaya siswa-siswi
dapat membandingkan dari kedua tempat tersebut.
- Sekolah sebaiknya meningkatkan fasilitas kendaraan
saat mengadakan Kunjungan Industri.
c. Sekolah mampu memilih tempat Kunjungan Industri yang
mampu melayani siswa-siswi melakukan Kunjungan Industri dengan memberikan
keterangan-keterangan yang detail BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sekolah Menengah kejuruan perlu diadakanya kunjungan
Industri (KI. Maka SMK N 1 Dlingo mengadakan kunjungan industri bagi siswa
kelas XI untuk semua kejuruan , pada kesempatan ini kami mengunjungi PT c59.
Latar belakang
diadakanya kunjungan industri ini agar siswa mengenal dunia kerja. Selain itu
siswa dapat mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan, tata tertib
kerja , mesin – mesin industri yang lebih memadai, dll.
Siswa juga
diharapkan tidak menganggap kunjungan industri sebagi rekreasi, tapi menganggap
kunjungan industri sebagai sarana belajar dengan cara mendatangi industri
secara langsung, dan melihat urutan – urutan proses kerja di industri tersebut.
B. Tujuan Kegiatan Kunjungan Industri
Tujuan kegiatan kunjungan industri adalah sebagai berikut
:
-
Memberikan motivasi baru kepada siswa
terutama dalam belajar.
-
Mengetahui dan melihat alat – alat
canggih pada industri tersebut.
-
Melihat secara langsung proses produksi
dari awal hingga akhir.
-
Memberi bekal kepada siswa agar setelah
lulus menjadi orang yang mandiri
-
Untuk belajar ( tidak hanya tau teknik
tapi juga praktik dan cara pemasaranya).
C. Manfaat Kegiatan Kunjungan Industri
Adapun beberapa manfaat kunjungan industri diantara lain
:
v
Bagi Siswa
-
Dapat mengetahui kedisiplinan dan tata
tertib yang tegas pada dunia kerja.
-
Melihat cara kerja, dan berbagai macam
alat – alat produksi yang sudah cukup moderen
-
Mendapat gambaran saat akan bekerja di
industri atau ingin membuat sebuah industri.
v
Bagi Sekolah
-
Memperlakukan tata tertib yang tegas
bagi siswa
-
Sekolah dapat mengajak siswa belajar
secara langsung dilapangan
v
Bagi Industri
-
Dapat berbagi ilmu dengan siswa
-
Mengajak dan memperlihatkan proses
produksi bagi siswa maupun guru
-
Memperkenalkan sejarah singkat
berdirinya industri kepada siswa
-
Memperkenalkan hasil produksi kepada
masyarakat luas.
v
BAB II
LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI
A. Sejarah
Singkat Industri
Industri yang kami
kunjungi bernama PT. Caladi Lima Sembilan (c59). Nama diambil dari nama sebuah
burung yaitu (caladi), sedangkan 59 itu sendiri berasal dari nama jalan.
PT. Caladi Lima Sembilan didirikan pada tanggal 12
Oktober 1980 oleh bapak Maryus Widiyanto Wiwied, pada saat itu bapak wiwied
berusia 24 tahun dan lahir di Sleman.
Industri tersebut memiliki lahan seluas 1 hektar, pada
tahun 1990 industri tersebut memiliki ruang lingkup untuk berkembang dan
bersaing dalam masyarakat. Pada tahun 1993 industri ini memilki showroom, dan
mengembangkan usahanya menjadi perseroan terbatas, Pada tahun 1996 , pak
Suharto memberikan penghargaan pakarti. PT Caladi Lima Sembilan dahulunya memiliki
sedikit karyawan akan tetapi sekarang talh memperkerjakan kurang lebih 200
tenaga kerja baik laki – laki maupun perempuan.
B. Ruang
Lingkup Kegiatan Industri
a.
Raw Material
proces
Sortir
Lembaran
kain
|
Kain
|
Potong
|
PRE - PRODUCTION
|
PRODUCTION
|
FINISHING
|
Obras/jahit
|
Kaos
Siap Di Distribusiakn
|
Finishing
|
Press/seterika
|
Sablon
|
Stel Screen
|
Afdurk Film
|
Pisah warna
/Tracing
|
Gambar/Design
|
b. Proses Produksi
1. Potong
Proses potong merupakan proses pertama yang
dilakukan , dalam proses ini keterangan pada lembar kerja di realisasikan ke
dalam bentuk potongan kaos sesuai dengan model yang diminta. Jumlah potongan
yang dapat dihasilkan dalam sehari kurang lebih 2500 potong untuk oblong biasa
( sport/reglan ). Tata cara yang biasa dilakukan oleh operator potong sebelum
kain tersebut di potong adalah sebagai berikut :
a.
Memeriksa lembar perintah kerja potong, yang bertujuan untuk mempersiapkan jenis bahan/kain yang
dipotong sesuai dengan permintaan.
b.
Bahan yang sudah disiapkan
tersebut, dihampar pada meja potong sampai dengan jumlah potongan yang diminta.
c.
Di pola, yaitu bahan tersebut di
gambar model nya diatas kain yang paling atas dengan memakai sejenis kapur.
d.
Cutting, yaitu bahan yang sudah di
pola tersebut di potong mengikuti pola yang sudah ada.
e.
Bahan yang sudah di potong dipisah – pisah sesuai keterangan warna bahan pre order, karena pada saat
memotong bisa terdiri dari beberapa order. Bahan tersebut selanjutnya diberi
kode dengan menempelkan nomor order pada selembar kertas di ujung ikatan kain ,
supaya tidak tercampur.
2.
Sortir
Tujuan dari
proses ini adalah untuk menghindari adanya cacat kain, sebelum bahan tersebut
di sablon baik berupa goresan maupun lubang – lubang, juga untuk lebih memudahkan
bagian sablon dalam proses printing, karena di bagian sortir badan kain yang
akan di sablon sudah dipisah sesuai keterangan pada LEMBAR KERJA ORDER.
3.
Gambar
Dari sekian
yang ada nampaknya bagian ini yang paling vital, karena di dalamnya terdapat
beberapa unsur yang sangat berhubungan dengan bagian lainya, mulai dari afdruk,
stel , sablon serta keindahan dari gambar yang dihasilkan. Waktu yang
diperlukan untuk bagian ini dalam kondisi normal adalah 2-3 hari.
4.
Afdruk
Untuk
gambar yang sudah menjadi klise berarti sudah siap untuk di afdruk, klise
tersebut harus di sortir dahulu yang bertujuan untuk menentukan ukuran screen
yang akan dipakai,. Penentuan ukuran screen ini disesuaikan dengan besarnya
gambar yang akan dicetak. Dalam proses afdruk ada beberapa tahap yang harus di
tempuh sebelum screnn siap di stel, diantaranya adalah :
·
Penyortiran gambar ( seperti
uraian di atas )
·
Pemolesan screen dengan
SUPER-X yang berujuan agar gambar dari klise yang akan kita afdrukbisa keluar,
tebal ( terlebih dahulu harus dikeringkan lagi setelah proses pemolesan
tersebut).
·
Penyinaran , yang bertujuan
menyinari screen yang sudah ditempeli dengan klise agar gambarnya keluar /
ada dalam screen.
·
Penyemprotan, dalam tahap ini
screen yang sudah selesai disinari disemprot dengan air agar partikel partikel
screen ( monil) dapat lepas sehingga
membentuk gambar seperti pada klise. Dalam proses ini operator harus berhati –
hati supaya screen tidak sampai jebol atau rusak.
·
Pengeringan sekaligus penambalan.
Screen yang masih ada dalam keadaan basah setelah di semprot di jemur/ oven
agar cepat kering, yang selanjutnya screen tersebut ditambal dengan sejenis
obat yang berguna menutup screen yang bocor dan bila mana proses tersebut sudah
selesai berarti sudah siap untuk di stel.
5.
Stel
Tujuan dari
proses ini agar gambar yang disablon letak gambarnya bisa pas antara tiap
warna, karena dalam satu gambar bisa terdiri dari beberapa warna. Cara yang
biasanya dengan mencoba menyablonya pada selembar kain putih , agar sablonya bisa
lebih jelas kelihatan, kemudian tiap screen yang akan di stel posisi gambarnya
dibuat pas dengan gambar pada kain tersebut. Kapasitas stel normal sehari mulai
pukul 08;00 sampai dengan pukul 16;00 WIB adalah 24 order. Waktu yang
diperlukan dalam proses ini adalah 1 hari dalam kondisi normal.
6.
Sablon
Proses ini
dapat terlaksana bila didukung oleh 3 faktor yaitu , bahan yang akan disablon,
obat dan screen yang sudah di stel. Untuk setiap operator sablon didampingi
oleh dua orang pembantu/knek, bilamana satu knek atau sebaliknya tidak hadir
maka proses tidak bisa jalan, sehingga kerja sama dan kekompakan sangat perlu
pada bagian ini , mengingat system kerjanya TEAM WORK . kapasitas normal untuk
bagian sablon per hari dapat mencapai 8000 potong sudah termasuk TS ( tanpa
sambungan ) untuk interval waktu 24 jam.
7.
Press/seterika
Pada tahap
ini bahan yang sudah disablon harus di press terlebih dahulu agar hasil
sablonya lebih bisa tahan lama dan tidak berbau obat sablon. Dalam proses ini
nampaknya tidak telalu banyak kendala yang berarti dan waktu yang diperlukan
adalah 1 hari dengan kapasitas 3000-4000 potong.
8.
Jahit / Obras
Bahan atau
kain yang sudah di sablon agar menjaid kaos yang sudah jadi (siap pakai ).
Perlu diketahui sebelum di obras kain yang sudah siap tersebut dicocokan dulu
kode bahanya, karena untuk setiap pemotongan bahan, warna kainya tidak sama (
tidak matching ) baru setelah itu dibagikan ke operator obras/jahit. Kemampuan
rata – rata dari operator obras dalam sehari mulai pukul 08:00-16;00 WIB adalah
125 potong.
Kemampuan
rata – rata operator aoom dalam sehari, mulai pulul 08.00-16.00 WIB adalah 450
potong, kemampuan operator tindes dalam sehari, mulai pulul 08.00-16.00 WIB
adalah 450 potong.
Jadi yang
dimaksud dengan kapasita normal untuk bagian obras/jahit ini adalah 1.800
potong per hari, untuk oblong sport/reglan. Waktu yang diperlukan pada proses
ini adalah 2 hari dalam kondisi normal,sedangkan untuk oblog krah, oblong model
v dan sport teniis dapat memakan waktu lebih lama dari pemotongan biasa.
9.
Finishing
Tujuan dari
proses ini adalah untuk membersihkan kaos oblong dari benang ataupun
kotor-kotor yang masih bisa dibersihkan , dan untuk merapikan kaos/oblong
tersebut dilipat untuk selanjutnya dimasukan kedalam plastic seal dengan siap paket/kirim
10.
Paket
Paket ini
merupakan proses paling akhir dari rangkaian proses produksi yang ada, dan
bareng yang sudah di packing dari bagian finishing dikirim ke setiap cabanng
dnegan cara dikirim langsung oleh bagian ekspedisi/paket atau bisa dengan melalui
jasa pengiriman.
C.
Produk /
Hasil Industri
Adapun
produk – produk yang di hasilkan oleh
PT.Caladi Lima Sembilan adalah : Kaos , baik kaos oblong biasa ( sport/reglan )
kaos berlengan, maupun kaos yang berkerah dan berlengan.
D.
Dokumentasi
Logo PT.Caladi Lima Sembilan
Proses Pemotongan Bahan
Proses Penjahitan
Proses Finishing
BAB III
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
- Dengan diadakan Kunjungan Industri seperti ini
siswa siswi diharapkan dapat berfikir maju, kreatif, dan efisien sehingga
dapat mengurangi perilaku yang bersifat negatif misalnya kenakalan remaja
karena bakat dan kemampuannya lebih tersalur kepada hal-hal yang positif
yang akan berguna bagi kehidupannya baik sekarang maupun yang akan
datang.
- Produksi yang dihasilkan ”PT Caladi Lima Sembilan”
berupa kaos, dan pemasarannya sudah hampir ke seluruh Indonesia .
- Semangat dan kegigihan
dalam membuat atau mendirikan usaha itu ternyata sangatlah penting demi
kelangsungan hidup.
B.
Saran
- Sekolah sebaiknya mengadakan Kunjungan Industri
kedua tempat sekaligus untuk satu bidang keahlian. Supaya siswa-siswi
dapat membandingkan dari kedua tempat tersebut.
- Sekolah sebaiknya meningkatkan fasilitas kendaraan
saat mengadakan Kunjungan Industri.
c. Sekolah mampu memilih tempat Kunjungan Industri yang
mampu melayani siswa-siswi melakukan Kunjungan Industri dengan memberikan
keterangan-keterangan yang detail
5 comments
Makasih banget, sangat membantu saya!
ReplyDeletekok pertanyaan nya gak ada ya
ReplyDeleteharus nya kan ada soalnya besok aku diwajibkan untuk memberikan pertanyaan pd industri
Makasih banget, sangat bermanfaat.
ReplyDeleteizin copy beberapa tulisannya
ReplyDeleteIjin copas :v
ReplyDelete